Di era digital seperti sekarang, kemudahan akses teknologi membawa manfaat besar bagi kehidupan sehari-hari. Namun, di balik kenyamanan itu...
Di era digital seperti sekarang, kemudahan akses teknologi membawa manfaat besar bagi kehidupan sehari-hari.
Namun, di balik kenyamanan itu, ada ancaman yang mengintai, terutama dalam bentuk aplikasi berbahaya yang dapat menguras saldo rekening tanpa disadari.
Aplikasi-aplikasi ini sering kali menyamar sebagai layanan keuangan resmi, menawarkan pinjaman cepat atau layanan praktis lainnya.
Padahal tujuannya adalah mencuri data pribadi dan informasi finansial pengguna.
Seiring dengan meningkatnya kasus kejahatan siber, pengguna perlu lebih waspada terhadap aplikasi yang mereka unduh.
Berdasarkan laporan terbaru dari firma keamanan siber McAfee, ada 15 aplikasi berbahaya yang telah diunduh.
Lebih dari 8 juta kali di berbagai belahan dunia, termasuk Asia Selatan dan Amerika Selatan.
Modus yang digunakan sangat licik, yakni dengan meniru tampilan aplikasi resmi agar pengguna tidak curiga.
Berikut adalah daftar 15 aplikasi berbahaya yang sebaiknya dihindari:
1. KreditKu - Uang Online (500.000 unduhan)
2. Cash Loan-Vay tiền (500.000 unduhan)
3. RapidFinance (100.000 unduhan)
4. Dana Kilat - Pinjaman Kecil (500.000 unduhan)
5. Get Baht Easily - Quick Loan (1 juta unduhan)
6. Préstamo Seguro-Rápido, Seguro (1 juta unduhan)
7. IPréstamos: Rápido Crédito (100.000 unduhan)
8. PrêtPourVous (100.000 unduhan)
9. Happy Mone (1 juta unduhan)
10. Préstamo Rápido-Credit Easy (1 juta unduhan)
11. Huayna Money - Préstamo Rápido (100.000 unduhan)
12. RupiahKilat-Dana cair (1 juta unduhan)
13. ÉcoPrêt Prêt En Ligne (100.000 unduhan)
14. ConseguirSol-Dinero Rápido (100.000 unduhan)
15. Borrow Happil - Loan (1 juta unduhan)
Bahkan, firma keamanan siber Zscaler menemukan lebih dari 90 aplikasi lain yang berbahaya dan berpotensi menguras saldo rekening pengguna.
Beberapa di antaranya menyamar sebagai pembaca PDF dan pemindai QR yang tampaknya tidak berbahaya.
Tetapi sebenarnya berisi malware yang dapat mencuri informasi sensitif.
Cara Melindungi Diri dari Aplikasi Berbahaya
Untuk menghindari ancaman aplikasi berbahaya, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Jangan Install Aplikasi Tak Terpercaya
Hindari mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak resmi, terutama aplikasi pinjaman online dan pembaca dokumen yang tidak memiliki reputasi jelas.
2. Periksa Izin Aplikasi
Sebelum menginstal aplikasi, periksa izin akses yang diminta.
Jika aplikasi meminta akses yang tidak masuk akal, seperti aplikasi senter yang meminta akses ke kontak, lebih baik dihindari.
3. Aktifkan Google Play Protect
Fitur ini dapat membantu mendeteksi aplikasi berbahaya dan menghapusnya secara otomatis dari perangkat Android.
4. Laporkan ke OJK atau Instansi Terkait
Jika menemukan aplikasi atau situs yang mencurigakan.
Segera laporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui telepon 157 atau WhatsApp 081157157157.
Maraknya aplikasi berbahaya ini menjadi pengingat bahwa keamanan digital harus menjadi prioritas.
Pastikan selalu berhati-hati sebelum mengunduh aplikasi dan hanya gunakan layanan dari penyedia resmi agar terhindar dari ancaman pencurian saldo rekening.(viva.co.id)