Sosok Latifah gadis desa asal Sleman, Yogyakarta mendadak jadi perbincangan hangat media sosial X. Diketahui, Latifah cukup aktif membagikan...
Sosok Latifah gadis desa asal Sleman, Yogyakarta mendadak jadi perbincangan hangat media sosial X.
Diketahui, Latifah cukup aktif membagikan cuitan di akun X-nya yang bernama @niki_tipaah.
Latifah kemudian mulai menjadi sorotan ketika dirinya mengaku memiliki 7 orang anak.
Di samping itu, ia juga memiliki seorang suami dengan jarak usia 21 tahun.
Latifah lahir pada tahun 1993, sedangkan suaminya 1972.
Latifah menikah dengan suaminya saat ia masih berusia 18 tahun.
Kala itu, kata Latifah, sang suami sudah mengincarnya sejak ia duduk di bangku SMP.
Terkait hal tersebut, banyak warganet yang menilai Latifah adalah korban child grooming.
Sebagai informasi, child grooming adalah mengacu pada keadaan ketika seseorang mencoba membangun hubungan saling percaya dengan seorang anak (yang bukan darah dagingnya). Bagi para pelaku tindakan tersebut, hal ini bertujuan agar pada nantinya, pelaku dapat melakukan tindak pelecehan seksual terhadap anak tersebut.
Bukan hanya itu, unggahan-unggahan Latifah yang kerap membagikan situasi di dalam rumah dengan anak-anaknya yang aktif sehingga membuatnya terkadang stres.
Sehingga warganet menilai Latifah terkena gangguan mental.
"This person is having mental illness and all you do is attacking her karena dia nerima hasil nafkah dari suaminya yg manipulatif dan terindikasi child grooming latifah sendiri sampe mereka berdua plus punya anak lagi," tulis warganet.
"Gw udah stalking akun dia tadi pagi, sampe pada kesimpulan: kemungkinan dia bukan cuma mengalami baby blues, tapi (bisa jadi) gejala PPD/Postpartum Depression. Korban child grooming, belum siap mental nikah muda, stress ngurus 7 anak yg masi kecil semua sampe dibiarin manjat2 lemari n gelantungan di TV, stress ngurus suaminya yg kena diabetes (kondisi kakinya agak serem diliat) ditambah suaminya emosian, semua pekerjaan rumah dia yg ngerjain, baju2 berantakan di lantai, rumah dibiarin kotor, anak dibiarin main di kuburan, dan pelarian dia aktif curhat di komunitas twitter," tulis warganet lainnya.(kilat.com)