Chief koas mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya, Lutfi mengalami luka parah akibat penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Lady Aur...
Chief koas mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya, Lutfi mengalami luka parah akibat penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Lady Aurellia Pramesti (LAP). Korban saat ini masih dalam perawatan intensif di RS Bhayangkara. Sebab, ia mengalami sejumlah luka memar pada bagian wajahnya.
"Korban masih dalam perawatan intensif di RS Bhayangkara. (Mengalami) Memar di pipi kiri atas, lebam mata kiri korban," kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Sunarto kepada JawaPos.com, Jumat (13/12).
Narto mengatakan, penyidik masih melakukan pendalaman kasus ini. Korban sendiri belum bisa dimintai keterangan karena kondisi kesehatannya masih belum memadai.
"Kalau sudah ada perkembangan diinfokan," terang Sunarto.
Baca Juga: Viral! Dokter Koas di Palembang Dipukul, Ternyata Anak Pejabat di Kalimantan Barat, Begini Kronologinya
Diberitakan sebelumnya, Viral di media sosial sebuah video penganiayaan yang dialami calon dokter muda (koas) di Palembang. Video berdurasi 66 detik itu memperlihatkan seorang pria berbaju merah tengah memukuli seorang dokter berseragam koas disebuah cafe di Jalan Demang, Palembang.
Korban yang diketahui bernama Lutfi yang merupakan seorang chief koas mahasiswa Universitas Sriwijaya.
Dari informasi beredar, diduga peristiwa penganiayaan itu terjadi dilatarbelakangi perselisihan tentang jadwal jaga koas yang diatur oleh korban.
Dimana terdapat anak koas bernama Lady Aurellia Pramesti (LAP) yang diduga merupakan anak kepala Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat Dedy Mandarsyah dan sang ibu seorang pengusaha batik tenun Sri Meilina. Sosoknya pun dikuliti netizen
Lady diinformasikan selalu memprotes jadwal jaga malamnya yang dibuat korban. Padahal, jadwal tersebut telah dibuat berdasarkan persetujuan teman-teman koas yang lainnya.
Kemudian, Lady mengadu ke ibunya yang kemudian berlanjut kepada pemanggilan terhadap korban Lutfi yang merupakan chief/ketua koas stase nya dan dua teman lainnya.
Ketiga orang itu dianggap tidak merespons atau menyepelekan apa yang dibicarakan. Kemudian, pria berbaju merah yang diduga merupakan driver si Lady emosi hingga berujung pemukulan seperti video yang viral saat ini.