Bangladesh Chaos Bak 98 di RI, Ini Kronologi dan Penyebabnya

Kondisi di Bangladesh semakin mengkhawatirkan di mana gelombang protes yang dilakukan oleh mahasiswa makin panas hingga Minggu (21/7/2024) h...

Kondisi di Bangladesh semakin mengkhawatirkan di mana gelombang protes yang dilakukan oleh mahasiswa makin panas hingga Minggu (21/7/2024) hari ini.

Pemerintah Bangladesh mengerahkan sejumlah tentara untuk berpatroli di jalan-jalan sepi di ibu kota Dhaka pada Sabtu kemarin dan para personil militer bahkan mendirikan barikade selama jam malam guna meredakan protes.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, gelombang protes terjadi di Bangladesh. Aksi itu dipimpin oleh mahasiswa yang menentang sistem kuota pekerjaan di pemerintah. Aksi tersebut telah menewaskan setidaknya 110 orang sepanjang pekan ini.

Sejak Kamis lalu, layanan internet dan pesan teks ditangguhkan, memutus negara di Asia Selatan tersebut dari dunia luar. Polisi menindak keras protes yang terus berlanjut meskipun ada larangan berkumpul di tempat umum.

Adapun, panggilan telepon ke luar negeri sebagian besar gagal terhubung, sementara situs web media yang berbasis di Bangladesh tidak update dan akun media sosial mereka tetap tidak aktif.

"Memutuskan internet di negara dengan berpenduduk 170 juta orang adalah langkah drastis, yang belum pernah kita lihat sejak revolusi Mesir tahun 2011," kata John Heidemann, kepala ilmuwan divisi jaringan dan keamanan siber di Institut Ilmu Informasi USC Viterbi, dikutip dari Reuters, Sabtu (20/7/2024).

Selain korban tewas, bentrokan telah melukai ribuan orang, menurut data dari rumah sakit di seluruh Bangladesh. Rumah Sakit Dhaka Medical College menerima 27 jenazah antara pukul 5 sore dan 7 malam pada Jumat lalu.

Selama lima hari, polisi telah menembakkan gas air mata dan melemparkan granat suara untuk membubarkan pengunjuk rasa saat demonstran bentrok dengan petugas keamanan, melemparkan batu bata dan membakar kendaraan.

Demonstrasi yang terbesar sejak Perdana Menteri Sheikh Hasina terpilih kembali untuk keempat kalinya berturut-turut tahun ini juga didorong oleh tingginya pengangguran di kalangan anak muda, yang merupakan hampir seperlima dari 170 juta penduduk negara Asia Selatan tersebut.

Ini Pemicu Gelompang Protes di Bangladesh yang Memilukan

Ratusan dan ribuan mahasiswa turun ke jalan menuntut diakhirinya sistem kuota yang menyediakan hingga 30% pekerjaan di pemerintahan bagi keluarga veteran yang berperang dalam perang kemerdekaan Bangladesh pada tahun 1971 melawan Pakistan.

Selain menyediakan hampir sepertiga pekerjaan di pemerintahan untuk anggota keluarga veteran perang kemerdekaan tahun 1971, sistem kuota juga menyediakan pekerjaan di pemerintahan untuk perempuan, penyandang disabilitas, dan anggota etnis minoritas.

Namun, sebagian besar mahasiswa memprotes pekerjaan yang diperuntukkan bagi keluarga veteran, yang mereka anggap hanya menguntungkan sebagian besar pendukung Hasina, yang juga menjadi pemimpin partai Liga Awami, serta juga yang memimpin gerakan kemerdekaan.

Para pengunjuk rasa telah meminta pemerintah untuk menghapuskan kuota karena dianggap "diskriminatif" terhadap para mahasiswa, yang berjuang di tengah tingginya pengangguran di negara dengan sekitar 32 juta anak muda tidak bekerja atau bersekolah.

Meskipun peluang kerja telah meningkat di beberapa sektor sektor swasta, banyak orang lebih memilih pekerjaan di pemerintahan karena dianggap lebih stabil dan menguntungkan.

"Kita harus menjaga diri kita sendiri dan generasi masa depan kita. Kami membutuhkan pekerjaan di negara ini, dan kami sudah menderita karena kekurangan pekerjaan," kata Alam Rashid, seorang mahasiswa dari Dhaka, dikutip dari The Independent.

"Kami telah berulang kali mengundang pemerintah untuk berbicara dengan kami, namun dia [Sheikh Hasina] justru mengerahkan pasukan polisinya untuk menyerang kami," tambahnya.

Pemerintahan Hasina telah menghentikan kuota pekerjaan menyusul protes massal mahasiswa pada tahun 2018. Namun pada bulan lalu, Pengadilan Tinggi membatalkan keputusan tersebut dan mengembalikan kuota tersebut setelah kerabat para veteran tahun 1971 mengajukan petisi.

Awal Gelombang Protes Terjadi di Bangladesh

Protes dimulai pada akhir bulan lalu, namun ketegangan meningkat pada Senin lalu, ketika aktivis mahasiswa di Universitas Dhaka, universitas terbesar di negara itu, bentrok dengan polisi dan protes balasan memperburuk situasi.

Para mahasiswa mengklaim bahwa aksi unjuk rasa tersebut awalnya berlangsung damai. Namun berubah menjadi tidak kondusif ketika sayap mahasiswa dari partai berkuasa Liga Awami menyerang para pengunjuk rasa. Ratusan orang, termasuk polisi, menderita luka-luka sejak kejadian tersebut.

Polisi dan pejabat keamanan menembakkan peluru dan gas air mata ke arah pengunjuk rasa di Bangladesh pada Jumat lalu ketika pihak berwenang memutus layanan internet dan seluler menyusul bentrokan mematikan di ibu kota Dhaka dan kota-kota besar lainnya.

Bentrokan baru terjadi setelah hari protes paling berdarah hingga saat ini, yang menyebabkan kematian 22 orang pada Kamis lalu, di mana korban sebagian besar dari sisi mahasiswa, ketika para pengunjuk rasa berusaha untuk menerapkan "shutdown total" di negara tersebut.

Tak hanya itu saja, setidaknya dua jurnalis termasuk di antara mereka yang tewas dalam kekerasan tersebut.

"Saya tertembak tetapi akan melanjutkan pekerjaan saya setelah berpakaian di rumah sakit," tulis jurnalis Muktadir Rashid di X.

Sebelumnya pada Jumat lalu, ratusan pengunjuk rasa menyerbu distrik Narsingdi di Dhaka tengah dan membebaskan lebih dari 850 narapidana sebelum membakar fasilitas tersebut.

Meskipun ada jam malam, insiden pembakaran yang tersebar juga dilaporkan terjadi pada Sabtu kemarin.

"Perintah tembak di tempat juga diberlakukan bersamaan dengan jam malam, yang memberikan wewenang kepada pasukan keamanan untuk menembaki massa dalam kasus ekstrim," kata anggota parlemen Obaidul Quader, sekretaris jenderal partai Liga Awami yang berkuasa.

"Pemerintah telah memutuskan untuk memberlakukan jam malam dan mengerahkan militer untuk membantu otoritas sipil," ungkap juru bicara pemerintah pada Jumat malam.

Situs web utama pemerintah, termasuk bank sentral dan kantor perdana menteri, tampaknya menjadi sasaran peretas. Sebuah kelompok yang menamakan dirinya "THE R3SISTAC3" dilaporkan berada di balik peretasan tersebut.

"Operasi Perburuan - Hentikan Pembunuhan Siswa," katanya dalam pesan serupa di kedua situs yang terlihat pada hari Jumat, dan menambahkan dalam huruf merah terang, "Ini bukan lagi protes. Sekarang sedang perang."

Sebagian besar saluran berita televisi di Bangladesh tidak mengudara pada Jumat lalu setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu kantor pusat stasiun televisi negara BTV, merusak perabotan, memecahkan jendela, dan membakar beberapa bagian gedung.(cnbcindonesia.com)

Name

ABDUL AZIZ,1,abu tours,10,ACT,3,agus,1,ahmad dhani,62,Ahok,397,ahoker,1,amien rais,4,Anies,16,AniYudhoyono,13,anti virus,1,asian games 2018,2,bahar smith,3,bbm,1,Bela Islam,4,Berita,3427,Berita Islam,14,bom bunuh diri,1,bom medan,12,bom surabaya 13 Mei,29,bpjs,4,corona,278,Daerah,72,data corona,59,debat capres,8,deddy,2,demo,1,demokrat,3,djarot saiful hidayat,21,dki,736,dpr,1,DPR/DPRD,19,Ekonomi,17,enter,1,entertainment,1804,erick tohir,1,fadli zon,42,fahri hamzah,17,farhat,5,first travel,8,FPI,189,ganti presiden,12,garuda,66,gempa bumi,1,gempa palu,6,gerindra,2,Gibran,44,guru honorer,1,habib bahar,1,habib rizieq,4,hatespeech,13,Hukum,239,ILC,17,intermezzo,3,Internasional,429,investasi bodong,2,Iriana Jokowi,4,Isu,1,Jakarta,119,jogja,1,Jokowi,197,jonru,2,Jusuf Kalla,8,Kaesang,49,Kahiyang,9,kampanye akbar Jokowi,1,kasus 22 mei,10,kasus ektp,3,kasus jessica,1,kasus sepakbola,6,kecelakaan,8,keraton agung sejagat,26,Kesehatan,1,Kontroversi,112,korban,1,KPK,1,Kriminal,16,leasing,1,lina sule,82,lion air,62,lucinta luna,71,mafia bola,1,Mario Teguh,3,mata najwa,13,mca,13,menteri susi,10,messi,1,mudik,1,MUI,12,mulan jameela,1,mustafa nahra,1,najwa,1,nanggala402,12,nas,1,nasioanal,5,nasiona,7,Nasional,8025,News,3,Novel Baswedan,19,NU,46,NUSRON WAHID,3,ojol,3,Olahraga,13,Opini,244,PAN,1,papua,1,Partai,15,pdip,1,pemilu2019,1,Pendidikan,8,Peristiwa,44,Pilgub DKI,203,pilgub sumut,1,pilkada,5,pilkada2018,10,pilpres2019,48,PKB,1,pks,7,poli,1,polirik,1,polisi,1,polit,1,politi,6,Politik,8207,politiki,1,poliyik,1,POLRI,17,prabowo,2,pssi,1,raga,2,Ragam,5539,ragan,3,Ramalan,3,ratna sarumpaet,103,realcount,2,rekapitulasi,1,Revisi UU,1,ridwan kamik,1,ridwan kamil,1,risma,6,s,1,sandiaga uno,11,saracen,1,SBY,39,sehat,1,sejarah,5,sele,2,Seleb,1315,serba serbi,1,setnov,2,shio,8,sidang MK 2019,35,sinovac,2,SJ182,18,sport,1,sunda empire,14,surat ahmad dhani,4,syilviana,2,T,1,telkomsel,1,Teror,9,teroris riau,2,Tips,2,TNI,10,tol cipularang,8,tommy soeharto,1,topic netizen,758,tragedi 9 mei 2018,22,tre,1,trending topik,1853,UAS,27,UN,1,Unik,1,vaksin,3,viral,1,zodiak,17,
ltr
item
Berita Heboh: Bangladesh Chaos Bak 98 di RI, Ini Kronologi dan Penyebabnya
Bangladesh Chaos Bak 98 di RI, Ini Kronologi dan Penyebabnya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOPQ9GGo6xLMr6nedoSuJwRfWjhM0_WxEm4upL_64QJiA2g6kibGpdYEegY2YQ6cwU60k9as4QFUUvaYI2akHb7U1XZOYyzni4tSit_E7FfT2S2P1JHHLZvHDWp296ROGg36-Smvlf612FUendZUe3fpvMQa8rucnF3XhecxbrlDLym-hds3YQeqCrVHh6/w796-h407/77.jpeg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOPQ9GGo6xLMr6nedoSuJwRfWjhM0_WxEm4upL_64QJiA2g6kibGpdYEegY2YQ6cwU60k9as4QFUUvaYI2akHb7U1XZOYyzni4tSit_E7FfT2S2P1JHHLZvHDWp296ROGg36-Smvlf612FUendZUe3fpvMQa8rucnF3XhecxbrlDLym-hds3YQeqCrVHh6/s72-w796-c-h407/77.jpeg
Berita Heboh
http://www.beritaterheboh.com/2024/07/bangladesh-chaos-bak-98-di-ri-ini.html
http://www.beritaterheboh.com/
http://www.beritaterheboh.com/
http://www.beritaterheboh.com/2024/07/bangladesh-chaos-bak-98-di-ri-ini.html
true
5276501411807228324
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content