Beragam reaksi timbul dari langkah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuat logo halal baru.Ustaz Derry Sulaiman mengatakan logo tersebut...
Beragam reaksi timbul dari langkah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuat logo halal baru.Ustaz Derry Sulaiman mengatakan logo tersebut dipaksakan mirip wayang.
“Logo baru ini tidak cocok menggantikan logo lama. Seperti dipaksakan itu dimirip-miripkan dengan simbol wayang,” ujar Derry Sulaiman seperti yang dikutip Hops.ID dari kanal Youtube Derry Sulaiman And Sahabat pada Senin, 14 Maret 2022.
Dalam video berjudul , Video Reaction! Logo Halal Baru, Derry Sulaiman mengatakan logo tersebut akan nmenyenangkan orang Jawa dan seperti agenda Jawanisasi. dia sebagai orang Minangkabau merasa tak setuju terhadap logo yang lebih mirip dengan sesuatu dari kebudayaan Jawa tersebut.
Sebut logo Halal baru akan menyenangkan orang Jawa saja
“Tentu akan menyenangkan hati orang Jawa ya, mungkin yang paham ini seperti sebuah agenda Jawanisasi logo halal. saya orang Minangkabau tidak setuju dengan logo Hala baru ini,” ujarnya.
Menurut ustaz yang akrab dengan banyak selebriti tanah air ini symbol wayang tidak mewakii Indonesia secara keseluruhan.
“Menurut saya simbol wayang tidak mewakili Indonesia!,” tegasnya.
Derry menyatakan mestinya halal haram ditentukan ulama
Derry Sulaiman mengungkapkan semestinya yang menentukan sesuatu itu hukumnya halal atau haram adalah para ulama, bukan Kementerian Agama.
“Yang menentukan halal haram ini mesti fatwanya para ulama, mohon maaf bukan Kementerian Agama saya tak mengerti maksud dari ini semua,” tegasnya lagi.
Dia mempertanyakan mengapa kementrian agama mengambil alih urusan halal haram. Derry Sulaiman menduga ada unsur politik. “Setahu saya urusan halam haram ini bukan urusan politik tapi urusan syariat,” terangnya.
Logo Halal baru dipaksakan mirip wayang
Dia kembali mengatakan jika logo halal tidak bisa dipaksakan seperti wayang. Hal itu lantaran ini adalah untuk dipakai seuruh Indonesia bukan di Jawa dan untuk orang suku tertentu saja.
Logo-logo Halal di kawasan Asia Tenggara. Semua logo menampilkan kata Halal dalam tulisan Arab yang mudah dibaca
“Gak bisa pak! ini dipaksa-paksakan biar seperti wayang, ini maksudnya apa? Hei ini Indonesia bukan Jawa!,” ujar Derry Sulaiman menjelaskan.
Dia merasa heran logo halal di Indonesia berbeda dengan yang ada di berbagai negara. Dimana menggunakan bahasa Arab kaligrafi yang jelas dibaca.
”Baik di Amerika, Eropa, Rusia, Korea Jepang semuanya menggunakan bahasa Arab kaligrafi yang jelas dibaca. Sekarang Kementrian Agama mengeluarkan logo halal dengan kaligrafi yang sangat sulit untuk dibaca,” ujarnya.
“Saya pelukis kaligrafi dan saya sulit memahami bacaan itu, itu jenis apa saya tidak faham juga yang jelas itu dipaksakan,” imbuhnya. hops.id