Beritaterheboh.com - Kasus meninggalnya siswi SMP di Tasikmalaya masih diselimuti misteri, termasuk menghilangnya sang ayah yang sebelumn...
Beritaterheboh.com - Kasus meninggalnya siswi SMP di Tasikmalaya masih diselimuti misteri, termasuk menghilangnya sang ayah yang sebelumnya mengaku bersama DS (13) sebelum tewas.
Namun, sebelum ayah DS menghilang, ia sempat terlihat ke kamar mayat tetapi hanya duduk.
Potret ayah DS pun tertangkap kamera wartawan dengan tampilannya mengenakan jaket hijau tua lengkap dengan tudung yang menutupi kepalanya.
Ayah DS (13) siswi SMP di Tasikmalaya yang jenazahnya ditemukan di gorong-gorong sekolahnya diketahui sempat datang ke kamar mayat RSUD dr Soekardjo saat malam hari pertama ditemukan, Senin (27/1/2020) malam.
Sejak saat itu ayah korban tak pernah datang lagi mengunjungi rumah mantan istrinya sekaligus tempat tinggal korban di Kampung Sindangjaya Kelurahan Linggajaya Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya.
Bahkan, saat beberapa wartawan mengkonfirmasi ke tempat kerjanya diketahui kalau ayah korban sudah tak bekerja lagi sejak dua pekan terakhir.
"Saya melihat ayahnya datang ke kamar mayat saat malam ditemukannya mayat korban," jelas Dona, salah seorang petugas Kamar Mayat RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Selasa (4/2/2020) sore.
"Ayah korban memakai baju sweater hijau tua dan kepalanya ditutupi. Saat itu terlihat hanya diam dan duduk saja. Datangnya dia setelah ibu korban dan keluarganya pulang dari kamar mayat sebelumnya."
Ayah DS datang bersama saudaranya
Dona menambahkan, saat itu dirinya hanya melihat ayah korban datang bersama saudara perempuannya duduk di depan ruangan kamar mayat.
Ayah korban pun tak pernah terlihat masuk ke ruangan kamar mayat dan melihat jenazah anaknya.
"Soalnya saya tahu, waktu itu saya fokus ke jenazah untuk dimasukan ke kulkas khusus mayat di ruangan," tambah Dona.
Dona pun melihat kalau ayah korban langsung pergi dari tempat duduknya saat akan dimintai keterangan wartawan televisi saat itu.
Sejak saat itu, ayah korban tak pernah terlihat lagi dan menghindar dari kerumunan orang ke arah lokasi Masjid RSUD yang jaraknya tak jauh dari lokasi kamar mayat.
"Saat dia menjauh dari kerumunan langsung tak terlihat lagi. Sempat mau ditanyain oleh wartawan, tapi langsung gak ada berjalan menjauh ke arah masjid sana," ungkap Dona sembari menunjukkan lokasi masjid yang jaraknya sekitar 20 meter di samping kamar mayat.
Tak pernah berkunjung sejak kematian DS
Wati Fatmawati (46), ibunda mendiang DS (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang jenazahnya ditemukan di dalam gorong-gorong sekolahnya, Senin (27/1/2020).(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)
Sebelumnya, Wati Fatmawati (46), ibu korban DS (13) yang ditemukan meninggal di gorong-gorong sekolah SMP di Tasikmalaya, menyebut kalau selama ini ayah korban atau mantan suaminya tak pernah sekalipun berkunjung ke rumahnya.
Bahkan, saat acara tahlilan korban beberapa hari lalu tak pernah sekalipun datang untuk sekadar mendoakan mendiang anaknya yang ditemukan meninggal dalam keadaan mengenaskan tersebut sejak Senin (27/1/2020) lalu.
"Ayahnya orang yang tak bertanggung jawab, sejak diketahui meninggal sampai hari ini tak pernah datang dan berkunjung ke sini," jelas Wati, sembari menatap kosong ke arah pintu rumah saat ditanyai wartawan, Senin (3/2/2020) siang.
Wati seakan enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait ayah korban yang bernama Budi Rahmat tersebut.
Namun, dirinya meyakini kalau kematian anaknya akibat korban pembunuhan oleh seseorang.
"Pokoknya saya ingin itu pelakunya cepat tertangkap oleh Polisi dan dihukum berat, mati," tambah dia.
Bongkar beton drainase
Satreskrim Polres Tasikmalaya terus menyelidiki pengungkapan kasus misteri kematian siswi SMP di gorong-gorong sekolahnya, Jumat (31/1/2020).(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)
Kasus ini bermula saat warga Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan tersembunyi di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMP di Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.
Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam lengkap pakaian Pramuka berkerudung dan ditemukan disampingnya tas sekolah berisi identitasnya serta buku-buku sekolah.
Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.
Dalam buku-buku di tas berwarna pink dekat mayat tersebut tertera nama korban adalah DS, salah satu siswi Kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya. (Kompas.com/ Penulis Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha)