Beritaterheboh.com - Sejak kecil, Fachrul Razi sudah menggemari dunia militer. Tak heran, pria kelahiran 26 Juli 1947 ini memutuskan masuk...
Fachrul dikenal memiliki kemampuan di bidang infanteri. Beberapa posisi strategis di militer sempat ia duduki, mulai dari Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad, Wakil Asisten Operasi KASAD, hingga Wakil Panglima TNI pada tahun 1999-2000.
Saat masih menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Kehormatan Perwira (DKP) tahun 1998, Fachrul merupakan salah satu jenderal TNI yang merekomendasikan pemecatan Letjen TNI Prabowo Subianto. Selain Fachrul, salah satu anggota lembaga ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Yusuf Kartanegara, Agum Gumelar, hingga Ari J Kumaat.
Meski demikian, ia memastikan, saat ini hubungannya dengan Prabowo baik-baik saja. Apalagi, Prabowo saat ini sudah bergabung dengan Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan.
Setelah pensiun sebagai tentara, pria dengan gelar Jenderal ini mulai aktif di bidang bisnis dan sosial. Fachrul tercatat menjadi Presiden Komisaris PT Central Proteina Prima dan Komisaris Utama PT Antam Tbk sejak 2015. Ia juga merupakan komisaris di PT Toba Sejahtera Group milik Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan.
Pada Pilpres 2014, Fachrul tergabung dalam Tim Bravo-5 yang merupakan salah satu kelompok pendukung Jokowi-JK. Tim ini kembali aktif pada Pilpres 2019 saat Jokowi-Ma’ruf melawan pasangan Prabowo-Sandi.
Selama kampanye, Fachrul bertindak sebagai Ketua Tim Bravo-5. Tim ini terdiri dari purnawirawan TNI yang mayoritas merupakan teman seangkatan Luhut Binsar Panjaitan, tahun 1970. Terbentuknya Bravo-5 juga mengimbagi dukungan purnawirawan TNI bagi Prabowo Subianto.
Hari ini, Jokowi menunjuk Fachrul sebagai Menteri Agama. Fachrul adalah orang ketiga yang menjadi Menag dari kalangan militer, setelah sebelumnya dijabat Letnan Jenderal (Purn) Alamsyah Ratu Perwiranegara pada 1978-1983 dan Laksamana Muda TNI (Purn) Tarmizi Taher dalam Kabinet Pembangunan VI.
Ketika memperkenalkan Fachrul di Istana, Jokowi menyerahkan banyak tugas ke Fachrul, salah satunya soal radikalisme.
"Ini urusan yang berkaitan dengan radikalisme, ekonomi umat, industri halal, dan terutama haji berada di bawah beliau," kata Jokowi di Kompleks Istana Kenegaraan, Jakarta, Rabu (23/10).(Kumparan.com)
