Beritaterheboh.com - Audisi umum pencarian bakat bulutangkis yang digelar PB Djarum Kudus akan diakhiri pada 2020. PB Djarum menyebut ing...
Beritaterheboh.com - Audisi umum pencarian bakat bulutangkis yang digelar PB Djarum Kudus akan diakhiri pada 2020. PB Djarum menyebut ingin mereduksi polemik yang mencuat terkait tuduhan eksploitasi anak-anak dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Menanggapi hal itu, Ketua KPAI Susanto mengatakan pihaknya tidak menghentikan audisi bulutangkis. Dia berpendapat pihaknya justru mendukung pengembangan bakat anak-anak Indonesia, di antaranya bulutangkis.
"KPAI tidak memberhentikan audisi bulu tangkis. Justru KPAI mendorong semua pihak agar men-support anak-anak Indonesia bisa mengembangkan bakat dan minat termasuk di bidang bulutangkis. Prestasi anak Indonesia tentu akan berdampak positif bagi bangsa dan negara," kata Susanto kepada wartawan, Minggu (8/9/2019).
Susanto menjelaskan PB Djarum bukan berhadapan dengan KPAI. Menurutnya, terdapat regulasi yang tegas mengatur masalah tersebut dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Dalam hal ini, Djarum Foundation bukan berhadapan dengan KPAI. Tapi berhadapan dengan regulasi yang berlaku. Baik UU 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak maupun PP No 109 Tahun 2012. PP tersebut telah melarang bahwa perusahaan rokok dalam menyelenggarakan kegiatan dilarang menampilkan logo, merek, atau brand image produk tembakau," jelas Susanto.
Susanto menegaskan KPAI tidak melarang adanya audisi bulutangkis. Dia ingin semua pihak memahami yang melarang penggunaan logo produk tembakau bukanlah KPAI, melainkan aturan terkait.
"Kami tegaskan bahwa jangan seolah-olah KPAI yang melarang. Tapi harus dipahami bahwa aturanlah yang melarang. Ada KPAI atau tidak, PP tersebut tetap mengikat," jelasnya.
Sebelumnya, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppi Rasimin menjelaskan pihaknya ingin mereduksi polemik yang mencuat. Polemik tersebut terkait tuduhan audisi ini telah mengeksploitasi anak-anak.
"Sesuai dengan permintaan pihak terkait, pada audisi kali ini, kami menurunkan semua brand PB Djarum. Karena dari pihak PB Djarum sadar untuk mereduksi polemik itu kami menurunkannya," jelas Yoppi di situs resmi PB Djarum.
"Kedua, kaus yang dibagikan kepada anak-anak tidak akan kami bagikan lagi seperti sebelumnya, dan mereka akan memakai kaus asal klubnya masing-masing, dan itu sudah lebih dari cukup. Kami sudah memutuskannya, tidak ada deal-deal-an lagi, diterima atau tidak, kami sudah memutuskan seperti itu."
"Kemudian pada audisi kali ini juga, saya sampaikan sebagai ajang untuk pamit sementara waktu, karena di tahun 2020, kami memutuskan untuk menghentikan audisi umum. Memang ini disayangkan banyak pihak, tetapi demi kebaikan bersama, kami hentikan dulu, biar reda dulu, dan masing-masing pihak agar bisa berpikir dengan baik," ungkap Yoppy.
Penghentian Audisi Umum PB Djarum ini merupakan buntut polemik yang mencuat beberapa waktu lalu. KPAI menuding PB Djarum mengeksploitasi anak lewat audisi bulutangkis demi promosi merek dagangnya bahwa PB Djarum adalah salah satu produsen rokok ternama di Indonesia.
"Kami sepakat bahwa pengembangan bakat dan minat anak di bidang olahraga bulutangkis harus terus dilakukan, tetapi tidak boleh ada eksploitasi anak," kata Ketua KPAI Susanto seperti dikutip Antara di Jakarta, Kamis (1/8)(detik.com)
Menurutku harus dilihat dr kacamata besar dan lebih bijak.— A. Ainur Rohman (@ainurohman) August 2, 2019
Saat Gudang Garam cabut dari tenis meja, produksi atlet top berhenti dlm 30 tahun terakhir. Saat Wismilak/Sampoerna nggak ngurusi tenis, tenis pro di Indonesia ''selesai''.
Nah, kalau Djarum cabut jg dr badminton gmn?